Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, meninggalkan dunia untuk surga,.. InsyaAllah

maritime tourism, Historical heritage and cultural resource in Suak Gual, Indonesia (wisata bahari, sejarah dan budaya di pulau mendanau bangka belitung )

Pesona mercusuar tanjung lancor dari laut Pesona pariwisata dan khasanah alam budaya memiliki prospek yang cukup potensial untuk me...

Profil Argadian Yoga Praditya




Assalamualaikum Wr Wb.

dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrahim saya coba perkenalkan diri saya.
Nama saya Argadian Yoga Praditya, memiliki nama panjang terkadang membuat sebagian besar mereka yang baru kenal kebingungan akan nama panggilan saya, terlebih lagi saya memang tidak pernah menetapkan mengenai nama panggilan sehingga mereka secara bebas mampu memilah dan memilih secara singkat sebuah kata dari sederet nama yang memang di amanahkan oleh orang tua kepada saya sekitar 20 an tahun silam di sebuah Desa pada kecamatan Delanggu kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Suara Lantang telah terpekik untuk pertama kalinya pada tanggal 7 April 1994 yang menandakan betapa terkejutnya saya akan indahnya Bumi Pertiwi ciptaan Allah SWT ini.

saya berada dikandungan kemudian lahir dan tumbuh besar tidak berada ditempat yang sama, cukup membuat saya bingung ketika sebagian orang menanyakan saya orang mana. ya, memang ketika saya masih dalam kandungan orang tua saya berada di daerah Medan, Sumatera Utara hingga cukup lama, hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke Klaten beberapa saat sebelum saya dilahirkan. setelah lebih kurang 1 tahun akan masa kelahiran saya, kedua orang tua membawa kami sekeluarga untuk pindah ke sebuah desa kecil benama Desa Suka Mulia, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau. Disanalah kami menghabiskan dan menjalankan roda kehidupan hingga sampai pada saat ini.
hampir tiada hal yang dapat dikatakan istiwewa dari seorang anak kecil penakut seperti saya :), seorang anak kecil yang mulai merasakan betapa manisnya dunia kost semenjak lulus dari Sekolah Dasar Negeri 013 Suka Mulia. merasakan betapa indahnya harus menata hidup dalam kesendirian, tiada sesuatu yang akan dinikmati tanpa sebuah proses, dan proses itu harus dilakukan sendiri. sungguh luar biasa... air mata rindu orang tua saya rasakan tidak lebih dari 2 hari pasca out dari rumah, tapi saya cukup bersyukur karna itu merupakan air mata rindu yang juga terakhir saya keluarkan :).

Roda Kehidupan memang terlihat amatlah keras, seorang anak yang bahkan belum beranjak ke masa puber telah merasakan itu, tapi ini mungkin belum seberapa dengan mereka yang berada di luar sana. just say Alhamdulillah dengan segala nikmat yang Allah berikan.

Masa Putih Abu-abu adalah masa yang paling indah, begitulah kata para guru ketika saya baru memasuki dunia putih abu-abu di SMAN 1 Dayun/ SMAN 6 Siak. ada sebuah hal yang menarik ketika saya berada di bangku SMA, bisa dikatakan saya merupakan seorang anak peniru. :D " peniru" itu sendiri lahir dari analisa saya yang kemudian saya berikan untuk saya. :D. Banyak hal yang ketika saya lihat, kemudian saya menyukainya lantas saya menerapkannya kepada diri saya, contohnya saja cara pakaian saya yang meniru salah seorang teman yang bisa dikatakan sangat rapidi sekolah, yang padahal ketika SMP bahkan untuk memakai baju hari ini terkadang pada sore hari baru dicuci.. :D. lalu dengan ekstra kerja keras meniru tulisan seseorang yang waaawww.. hampir seperti tulisan hasil Amati, Tiru lalu Modifikasi :). Hal menarik lainnya adalah ketika ada sebuah rasa ketertarikan antara seorang siswa dengan siswa, di masa pancaroba tersebut memang sangatlah sulit ketika kita harus menahan sebuah rasa suka terhadap lawan jenis, tapi beruntung segala sesuatunya masih aman terkendali. dan benar seperti kata para guru, bahwasanya masa ini merupakan masa yang akan indah apabila kita mengingatnya. :)

print out komputer. bukan hanya cara mengenai pakaian, tulisan, bahkan cara berjalan pun bisa dikatakan meniru dari orang lain. ckckck.. tapi Alhamdulillah itu membawa sebuah dampak positif untuk diri saya. bagamana kita harus menerapkan sistem
tiga tahun sepertinya menjadi sebuah perjalanan yang sangat singkat, hingga pada akhirnya saya mengalami masa-masa kritis, estafet roda kehidupan harus disambung, namun dengan apa saya harus menyambung ? estafet SMA ke Perguruan Tinggi menjadikan saya semakin tertekan ketika pada hari kelulusan yang juga merupakan pengumuman SNMPTN Undangan. ya, saya tidak mendapatkan satu bangku di dua perguruan tinggi yang menjadi target ( UNS & UNDIP). sebelumnya juga saya telah mengundurkan diri dari PBUD (Penyaringan Bibit Unggul Daerah) alasannya simpel. saya tidak ingin kuliah di Riau. sebagaimana kita ketahui PBUD akan di tempatkan di Universitas Riau. Beberapa hari setelah itu Dunia seakan menjadi gelap. saya pergi tanpa meninggalkan kabar untuk teman-teman bahkan hampir tiada komunikasi dengan orang tua.  Masih ada beberapa pintu yang ingin saya coba masuki, yaitu SNMPTN Terltulis dan SNMPTAIN. keinginan kuat untuk belajar ditanah jawa masih tetap tak tergoyahkan. dalam SNMPTAIN ada tiga Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi Target ( UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta dan terakhir IAIN Surakarta ). sedangkan SNMPTN tertulis menjadikan hal yang sangat membuat dilematis. kebimbangan akan apa yang menjadi sasaran untuk melanjutkan estafet pendidikan. bahkan malam hari sebelum 1 jam sebelum pendaftara ditutup saya masih belum mempunyai pegangan mengenai target sasaran yang akan dipilih, dan pada akhirnya dengan mengucapkan basmalah dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Yang Maha Kuasa saya Memilih Universitas Brawijaya, Malang dan kemudian Universitas Riau.
Menunggu mungkin bukan sebuah hal yang sangat menyakitkan bagi saya, namun kali ini benar-benar tidak membuat gusar tapi rasa gusar itu telah mati karena memang keadaan pikiran yang sedang kritis tersebut. hingga akhirnya saya menghabiskan masa-masa itu disebuah desa yang teramat dingin di Bukittinggi, keindahan Alam disana setidaknya mampu mengurangi beban pikiran.

ternyata hasil yang ditunggu keluar, saya dinyatakan lulus di Universitas Riau dengan Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan dan Lulus Di Institut Agama Islam Negeri Surakarta dengan Program Studi English Education. selesaikah ini semua ? ternyata tidak. kebimbangan pun berlanjut untuk memilih salah satunya diantaranya. Mengingat keinginan untuk menuntut ilmu ditanah jawa, Menimbang Nasehat orang Tua, lalu akhhirnya dengan berat hati memutuskan untuk mendaftar ulang di Universitas Riau.

Namun saya percaya bahwasanya sebaik apapun rencana kita, rencana Allah akan lebih indah. meskipun ini bukan pilihan saya, tapi ini merupakan pilihan Allah untuk saya. dan siapa yang mampu menolak pilihan yang sangat istimewa ini. :)

salam kenal seluruh sahabat di berbagai penjuru tanah air.
salam bahari....

2 comments:

Advertisement

Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, mati masuk surga,.. InsyaAllah

Popular