Assalamualaikum guys.
Alhamdulillah pada akhir tahun
2015 ini, saya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk dapat meninjakan kaki di
salah satu provinsi paling ujung bagian barat Indonesia. Yups, benar guys,
provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Pada dasarnya saya pergi ke aceh
dengan tujuan untuk mengikuti kegiatan Seminar Internasional, Lokakarya dan
Advokasi Perikanan Nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Perikanan
Indonesia ( HIMAPIKANI ) di Universitas Malikusaleh, Aceh Utara.
Pekanbaru – Aceh utara di tempuh
selama 24 jam via darat ( bus ). Saya turun dan mengikuti kegiatan yang juga
dihadiri oleh sekitar 16 Universitas selama 3 hari. Topic kali ini saya tidak
membahas tentang kegiatan tersebut, namun ingin mengupas tentang wisata atau
travelling selama saya berada di aceh.
Trip pertama di mulai dari kota
lhokseumawe,
1. Pesona
Kupi Aceh ( kurang suka, akhirnya jatuh cinta)
Aceh dan kopi
memang sulit di ceraikan. Selain dikenal sebagai serambi mekkah, aceh juga
dikenal dengan daerah seribu warung kopi. Julukan pertama menggambarkan
kentalnya fanatisme masyarakat terhadap ajaran islam. Sedangkan julukan kedua
menjelaskan betapa banyak kedai kopi di provinsi ujung Indonesia barat ini.
Pada kesempatan
kali ini, saya dibawa teman-teman dari universitas Abulyatama ( ahmad dkk) dan
teman teman dari universitas Syiah Kuala ( Edo dkk ) Untuk menikmati seduhan
kopi di Kedai Tubruk 35 Kuphi khop “ kopi sederhana dengan sejarah istimewa”
begitulah tulisan yang terpajang di tempat tersebut.
Yang kedua saya
mengunjungi tempat yang paling terkenal diaceh, “SOLONG” itulah namanya. Konon
Disinilah rahasia kopi ulee kareng. Kesistimewaan akan Kekuatan aroma dan
kekhasan cita rasa kopi solong ini bukanlahpada campurannya melainkan pada
ketepatan penggongsengan. Tingkat panas api, penyangraian yang butuh kesabaran
agar biji kopi tidak terlalu matang atau bahkan gosong.
2. MONUMEN
KAPAL PLTD APUNG
Dahsyatnya
gelombang tsunami telah menghantarkan kapal dengan bobot 2600 Ton dan panjang
63 meter ini menuju kota banda aceh, tepatnya di daerah Punge Blang Cut. Tidak
tanggung-tanggung 5 KM jarak yang dihasikan akibat sapuan gelombang tsunami.
Kapal ini dibawa
ke Banda Aceh untuk mensuplai kebutuhan listrik di kota banda aceh. Karena pada
masa itu masih sering terjadi konflik GAM dan RI , sehingga banyak tiang-tiang
yang dirobohkan yang mengakibatkan pasokan listrik berkurang.
3. KAPAL
DI ATAS RUMAH LAMPULO
Ini bukan
sebuah galangan kapal. Kapal seberat 60 Ton
ini juga menjadi saksi bisu bencana tsunami. Kapal yang biasanya
digunakan nelayan melaut ini berada di atas rumah setelah diterjang gelombang
tsunami sejauh 3 KM. Letaknya di jalan. Tanjung, kuta Alam, Banda Aceh.
MUSEUM
TSUNAMI
adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana Tsunami. Selain perannya sebagai tugu peringatan bagi korban tewas, museum ini juga berguna sebagai tempat perlindungan dari bencana semacam ini pada masa depan, termasuk "bukit pengungsian" bagi pengunjung jika tsunami terjadi lagi
MAKAM SUKTAN ISKANDAR MUDA
Makam seorang sultan yang arif dan bijaksana ini berdekatan dengan pendopo gubernur aceh, tepatnya di disamping gedung juang.
MASJID RAYA BAITURAHMAN
jika kalian bertanya tempat apa yang saya ketahui di aceh, maka saya akan menjawab masjid Baiturahman. masjid yang dibangun sekitar tahun 1607-1636 ini menjadi saksi sejarah mulai dari era kolonial belanda hingga tragedi bencana nasional tsunami.
sungguh disayangkan, ketika saya erada di kota ini masjid Baiturahman sedang dalam tahap renovasi dan perluasan bangunan, sehingga saya tidak bisa mendokumentasikannya.