Sebuah wilayah tak bertuan, yang menghadirkan sejumlah kegalauan yang berulang. dalam pengulangan itu, terdapat kesempatan, peluang, pacuan, gelagar, angin sakal, berhimpun dalam kisah serba sejenak. mungkin inilah yang dikenal dalam ilmu-ilmu sosial sebagai "wilayah kritis". sebuah wilayah yang sebenarnya merujuk kepada waktu, bukan ruang. namun ia hadir seakan me-ruang.
misalkan saja akil baligh, ialah sebuah masa kritis yang ditandai dengan sejumlah penanda fisikal dan perkembangan psikologisnya,
atau juga masa pertunangan, juga dikenal dengan masa kritis yang harus dilalui dengan cermat dan meniti tangga kehidupan dengan penuh duga.
Dalam masyarakat tradisi, masa-masa kritis ini selalu diisi dengan sejumlah upacara demi menjinakan serba yang tak genap, mengusir keganjilan yang berlangsung dalam kisah sejenak itu, namun berdampak panjang bagi kehidupan.
perpindahan masa kanak-kana menuju masa dewasa alias pancaroba. inilah masa gejolak, masa galau dan gelisah. dunia didepan para remaja diserbu dengan berbagai warna dan rona, alam sekeliling diserbuk oleh keharuman dengan puncak wangi tiada berhingga. angin, suara, cakrawala yang terhidang didepan mata seakan bergelombang, penuh pukau. dan eksplorasi seksualitas kian menjadi dimasa-masa ini. rasa ingin tahu tentang kehadiran lawan jenis dan tugas tugas biologis berlangsung dalam diam dan serba ekstrim. nah, ketika terjadi kesumbangan dalam menjalani masa-masa ini, bisa terpental kejurang nan sayup dan amat susah mengungkai kesayupan nan gelap itu.
Dan kita pun berada pada masa tranisi yang galau, yang penuh instrik dan memaparka diri sebagai kaum yang tak dalam aturan main. lalu kisah itupun berlanjut dalam sejumlah ihwal.masa transisi inipun diisi dengan pakatan-pakatan serba kanak-kanakan. baru sebatas bermodal "selfie" dengan tokoh anu di gedung sana. lalu kita mengklaim bahwa kita telah masuk kedalam jajaran orang penting. dimasa-masa transisi ini terkadang kita menjadi gila, namun kita tidak sadar bahwa kita gila, mereka yang tak menyadari kegilaan mereka, bisa dianggap tak waras. malah mereka yang sadar dengan kegilaan mereka seseungguhnyalah yang waras. anehnya lagi,.
hahaha, sepertinya kita mengisi masa transisi tersebut dengan candaan dan lawakan yang tak berkesudahan.
namun tenang dan jangan khawatir, bahwa dimasa-masa bergejolak dan tak baik ini, senantiasa bisa melahirkan jiwa dan pemikiran serta pemimpin yang baik dan terbaik.layaknya Nabi Ibrahim, Musa, Nabi akhir Zaman Muhammad SAW, lahir dalam masa transisi yang tak baik. namun mereka adalah pemimpin terbaik.