Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, meninggalkan dunia untuk surga,.. InsyaAllah

maritime tourism, Historical heritage and cultural resource in Suak Gual, Indonesia (wisata bahari, sejarah dan budaya di pulau mendanau bangka belitung )

Pesona mercusuar tanjung lancor dari laut Pesona pariwisata dan khasanah alam budaya memiliki prospek yang cukup potensial untuk me...

ada apa antara Senior dengan Junior ?

baiklah...
kali ini saya akan sedikit lebih berbagi cerita dengan sobat sekalian mengenai sebuah dinamika yang melanda hampir seluruh pendidikan di indonesia atau bahkan dunia.
bukan mengenai bagaimana cara belajar, bukan membahas bagaimana akreditasi dan penilaian di suatu pendidikan tersebut, melainkan mengenai dinamika Senior dan Junior.

entah berawal darimana dan akan pula berakhir seperti apa.. sebuah tanya yang seperti tidak akan terjawab oleh perwakilan dari kata-kata yang terucap. 
pada dasarnya sifat manusia yang sebagian besar diselimuti oleh berbagai hal buruk menjadi acuan penting apabila dikemudian hari terjadi perang argumen atau bahkan berlanjut kefisik apabila argument tidak mampu lagi mewakili hasrat keinginan tiap insan. Rasa keinginan untuk memiliki-dimiliki, menghormati-dihormati,menyayangi-disayangi tentu tidak dapat dipandang sebelah mata dalam kehidupan. terlebih lagi ketika keegoisan yang hanya mewakili rasa ingin dimilki, disayangi dan dihormati tanpa memperdulikan dan melibatkan rasa menyayangi,memiliki dan mengormati ini akan berakibat fatal.
jika melirik dari berbagai kejadian yang akhir-akhir ini sempat menggemparkan dunia pendidikan baik itu dari siswa ataupun mahasiswa yang menjadi korban tindak kekerasan oleh para seniornya. sunnguh berita yang menyayat hati. pendidikan yang notabenenya menjadi sebuah tempat perlindungan dan penyelamat masa depan malah seakan menjadi tempat yang mengerikan ketika para calon murid/mahasiswa akan menginjakan kaki.
Seperti Kata Mentor Pohan selaku Pembina Kegiatan Diklat Bahari XI jurusan PSP, FPIK Universitas Riau yang baru saja diadakan bulan Mei lalu di Markas Pangkalan TNI AL kota Dumai. Beliau mengatakan bahwa lebih baik salah hormat dari pada tidak hormat salah.

Keakraban dan kebersamaan menjadi sebuah kata yang diciptakan untuk menjadi trending topic dalam latar belakang pelaksanaan kegiatan OSPEK, KBM atau istilah lainnya. sebuah tujuan yang bisa dikatakan sangat mulia untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang solid. niat yang baik tentu harus tertuang kedalam perilaku yang baik pula. karena dengan kedua hal tersebut para generasi penerus bangsa ini akan merasakan bagaimana yang seharusnya ia lakukan. namun ternyata niat baik tersebut harus ternodai oleh kelakuan yang memang tiada patut untuk ditiru, yaa. memang benar. hanya niat baik yang dimiliki oleh segelintir senior, toh pada dasarnya tetap ada mereka yang gila kehormatan hingga menuangkan rasa kesalnya dengan kekerasan kepada juniornya. Sebuah hukuman memang pantas dilaksanakan dan didapatkan kepada siapa yang melakukan kesalahan, akan tetapi kita harus mampu memahami bahwasanya setiap manusia memiliki titik keterbatasan tertentu dan ini akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. hukuman itu diadakan hanya karena mereka harus mengetahui, memahami dan memaknai dari kesalahan yang dilakukan.

Sementara itu, pemerintah mulai gencar mengkampanyekan tiada kekerasan terhapad mahasiswa baru. berbagai putusan telah dituangkan beserta dengan hukuman dan sanksi yang akan didapatkan para pelanggarnya.
Peserta DIKLAT BAHARI X di LANAL TNI AL Dumai, di hukum karena tidak disiplin :)
saya pribadi tetap menginginkan adanya sebuah kegiatan dengan niat baik tersebut namun dengan catatan diselaraskan sirkulasi kegiatan yang menjunjung tinggi niat mulia tersebut. karena rasa hormat dalam jenjang hirarki tersebut memang harus ada dan harus diterapkan dalam kehidupan.

Mari kita membiasakan yang benar.
bukan membenarkan yang biasa...

salam bahari..
Pemberian arahan oleh TNI AL dalam rangka DIKLAT BAHARI X


Penutupan DIKLAT BAHARI X

Ketika Beasiswa Menjadi Ajang Untuk Mencari Uang.

sulit dimengerti ketika semua orang mengatakan korupsi itu tidak boleh dilakukan karena mereka mengambil dan memakai uang yang bukan hak mereka. lantas mereka mengutuk para pejabat yang mereka anggap sebagai otak pelaku korupsi. yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah kita menjadi pelopor penghapusan korupsi dengan tidak memakai yang bukan hak kita ? dan ini sangat lebih sulit lagi untuk memahami atas apa yang mereka katakan terhadap apa yang mereka lakukan.

berbicara mengenai uang, maka ini merupakan sebuah hal yang bisa dikatakan sakral untuk dibahas. banyak diantara kasus kejahatan dan kriminal dilatar belakangi dari faktor uang atau faktor ekonomi.
yang menjadi persoalan dikalangan dunia perkampusan saat ini adalah mengenai ketepatan dalam menentukan penerima beasiswa. baik pendaftar maupun penyeleksi seakan mengalami masalah, ya.. mungkin bisa dikatakan masalah jiwa dan agama. :)

menurut saya tidak ada masalah ketika mereka berkompetisi untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima mahasiswa dengan catatan beasiswa prestasi. namun bagaimana dengan beasiswa yang mencantumkan SKTM ( surat keterangan Tidak Mampu ) ?

Ratusan bahkan ribuan mahasiswa pendaftar, mereka seakan merasa tidak bersalah dengan memodifikasi keterangan diri mereka. merendahkan diri mereka dengan mengaku mahasiswa miskin dari keluarga yang tidak mampu untuk membutuhkan dukungan biaya perkuliahan. sungguh miris melihat fenomena ini. padahal ada sebagian besar mahasiswa yang benar-benar membutuhkan dukungan finansial menaruh harapan besar terhadap beasiswa itu.

tujuan para pendaftar yang benar-benar membutuhkan dengan hati penuh harapan sangat bertolak belakang dengan para pendaftar yang merendahkan harga diri dan memasang topeng palsu  yang memang sudah ternodai dengan iming-iming uang yang akan diterima. 

setelah itu, tidak sedikit mereka yang langsung datang ketempat bagian penyeleksi pendaftar beasiswa untuk melakukan negosiasi dan tawar menawar untuk pemesanan atau bisa disebut dengan istilah booking.

jiakalau menelisik lalu membanding antara mereka dengan para koruptor, lalu apa bedanya dengan mereka para koruptor. mengambil hak yang bukan hak nya.

sungguh sangat memprihatinkan para penerus bangsa yang ternyata juga adalah para penerus para koruptor.

Efek samping uang memang telah menjadi momok menakutkan untuk semua orang, namun efek negatif itu tidak dirasakan atau memang mereka telah membunuh rasa itu untuk tidak dapat merasakan. entahlah.. hanya mereka dan Allah yang tahu.

mari kita sama-sama istighfar untuk mereka dan diri kita sendiri, semoga kita tidak termasuk kedalam golongan para koruptor.
jalan mana yang akan dipilih, itu semua ada dihati kita.

jangan pasrah karena berada ditempat terbawah, segalanya butuh proses untuk berada ditempat teratas

Jangan lalai ketika sudah berada diatas, karena sesungguhnya kita sudah mengetahui bagaimana pahitnya berada dibawah.

Advertisement

Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, mati masuk surga,.. InsyaAllah

Popular