Pesona mercusuar tanjung lancor dari laut |
Menjadi
sebuah daerah sebagai tujuan pariwisata pada dasarnya membutuhkan kerja keras,
keseriusan, manajemen dan juga dukungan seluruh elemen mulai dari pemerintahan
sampai masyarakat setempat. Namun
sebagai Desa yang memiliki seluruh elemen dasar pariwisata ( alam, budaya dan
sejarah) sudah sepatutnya desa ini berbuat banyak dalam upaya mewujudkan
cita-cita desa dengan memanfaatkan Besarnya potensi pariwisata yang tersebar di
desa suak gual. Selaras dengan cita cita mulia desa untuk mengenalkan rumahnya
ke dunia luar, maka lahirlah sebuah
kelompok sadar wisata (pokdarwis) bernama pagal piling.
Melalui
kelompok sadar wisata (pokdarwis) pagal piling, pengembangan sector pariwisata
menjadi prioritas penting lantaran memiliki magnet tersendiri dalam
memperkenalkan kekayaan negeri.
Pemanfaatan
pesona pariwisata desa suak gual terus berbenah. Alam perbukitan dengan
pemandangan rumah penduduk bersanding bersama puluhan kapal yang berlabuh di
dermaga, pesona bahari pulau piling nan indah, bukti nyata perjuangan panjang
bangsa Indonesia juga berdiri nan gagah tinggi menjulang menambah bumbu
eksotisme sejarah serta tradisi budaya turun temurun menjadi sebuah anugrah
terindah yang dimiliki desa suak gual untuk dinikmati.
Senyum sapa, ramah tamah, rukun dan damai.
Begitulah kesan pertama kali yang dirasakan
tatkala memasuki gerbang dermaga pulau mendanau. Sebuah pulau di
kabupaten Belitung, provinsi Bangka Belitung. Sebuah tari penyambutan turut
andil menyapa menambah kesan keartistikan budaya yang masih terjaga dalam
kehidupan bermasyarakat.
Salah satu homestay desa suak gual |
Sebelum memulai mengeksplore sejumlah objek wisata, berbagai homestay siap melayani peristirahatan wisatawan dengan rasa kekeluargaan. Rasa kekeluargaan itu timbul akibat adanya interaksi antara penghuni homestay ( rumah pribadi yang di tranformasi menjadi homestay ) dengan wisatawan. Tentu dengan hal tersebut wisatawan bisa melihat secara langsung aktivitas dan keseharian masyarakat setempat. Sebuah nilai positif tentunya.
Bersih,
indah dan nyaman. Seperti itulah kesan kedua ketika raga melalui pemukiman
penduduk. Tidak lebih dari 5 menit untuk bisa menikmati senja sebagai jeda
transisi sore ke petang hari di dermaga suak gual. Semilir angin menghantarkan
gelombang air laut yang menghempaskan dirinya ke badan kapal berkali-berkali.
Berbeda dengan pelabuhan tanjung nyato yang relative diisi oleh aktivitas tambat laut, maka di pelabuhan suak gual dipenuhi oleh Lompatan-lompatan disertai tawa anak-anak
yang terjun ke laut sehingga akan menjadi teman panca indera selama berada di
dermaga bertype jetty tersebut.
Senja di dermaga suak gual |
Pemandangan rumah penduduk dari atas bukit |
Suasana pelabuhan gual |
Anak anak desa di sore hari sealu bermain di laut |
Wisata
bahari pulau piling
Wisata
bahari pulau piling memiliki hamparan tebing tebing di sebelah barat pulau layaknya
ukiran alam nan indah. Pulau piling terletak lebih kurang 10 mil dari dermaga suak gual.
Pertama kali tiba di pulau piling tepatnya di sebelah timur pulau, wisatawan
akan disambut oleh perairan dangkal disertai tanaman jenis lamun didasar
perairan. Kedalaman disekitar timur pulau ini hanya berkisar 1 sampai 1.5 meter sehingga Wisatawan bisa langsung terjun untuk melalukan snorkeling menikmatinya tanaman berjenis lamun.
Eksotisme mercusuar tanjung lancor
Berdiri menjulang tinggi nan kokoh disebelah barat pulau mendanau, mercusuar peninggalan belanda ini menjadi salah satu instrumentasi penting bagi kapal yang melintasi selat gaspar (selat antara pulau belitung dan pulau bangka)
Bangunan yang sudah ada sejak tahun 1882 ini juga memiliki nilai sejarah dalam perjuangan kemerdekaan. Sejarah mencatat beberapa nama yang telah gugur untuk memukul mundur pasukan belanda yang mencoba masuk ke pulau ini. Nama-nama tersebut kini diabadikan dalam sebuah tugu perjuangan di desa selat nasik.
Jalur menuju mercusuar sembilan lantai ini bisa melalui darat maupun jalur laut.
Berdiri menjulang tinggi nan kokoh disebelah barat pulau mendanau, mercusuar peninggalan belanda ini menjadi salah satu instrumentasi penting bagi kapal yang melintasi selat gaspar (selat antara pulau belitung dan pulau bangka)
Bangunan yang sudah ada sejak tahun 1882 ini juga memiliki nilai sejarah dalam perjuangan kemerdekaan. Sejarah mencatat beberapa nama yang telah gugur untuk memukul mundur pasukan belanda yang mencoba masuk ke pulau ini. Nama-nama tersebut kini diabadikan dalam sebuah tugu perjuangan di desa selat nasik.
Jalur menuju mercusuar sembilan lantai ini bisa melalui darat maupun jalur laut.
Pesona mercusuar tanjung lancor dari udara |
Mercusuar tanjung lancor |
Pesona mercusuar dari darat |
Pesona wisata budaya
Selamat Laut
Selamat laut merupakan sebuah tradisi tahunan guna mengucapkan tanda syukur kepada Sang Pencipta atas hasil laut yang diperoleh selama kurun waktu satu tahun.
Pagelaran yang diadakan di tanah tambun dermaga suak gual ini menyajikan banyak kegiatan dalam menyambut puncak ritual. Kegiatan tersebut meliputi lomba dayung, tarik tambang dilaut, lomba mancing, pentas seni dan kegiatan kerakyatan lainnya.
Sementara itu ritual puncak berisikan ritual do'a bersama dan ditutup dengan makan ikan bakar bersama.
Jumlah ikan panggang yang disediakan juga sangat banyak hingga puluhan kilogram. Acara terakhir itu juga di iringi oleh alunan musik tradisional stambul fajar.
Pasca pelaksanaan ritual selamat laut, nelayan dilarang melaksanakan aktivitas melaut selama tiga hari.
Tradisi ini dilakukan tiap tahun, namun pelaksanaannya mengikuti pergantian musim pada tahun itu.
Hidangan selamat laut |
Ritual selamat laut |
Ritual selamat laut |
Ikan panggang dalam ritual selamat laut |
Suasana kegiatan kerakyatan dalam selamat laut |
Antusiasme masyarakat dalam merayakan selamat laut |
Keroncong stambul fajar
Alunan musik yang terdiri dari gitar akustik, gambus, dan biola ini merupakan salah satu musik tradisional Belitung.
Zaman dahulu musik berjenis keeoncong ini biasanya dimainkan ketika tengah malam hingga fajar (matahari terbit). Selama bermain musik para pemain akan disuguhkan hidangan (dalam bahasa belitung disebut "tambul")
Dari sanalah asal muasal nama stambul fajar. Karena mereka bermain musik hingga fajar dan selalu disuguhkan hidangan (tambul) secara terus menerus.
Maka dinamakanlah musik khas desa suak gual ini keroncong stambul fajar.
Keeoncong fajar stambul fajar |
Selain musik keroncong stambul fajar, sebenarnya masih ada beberapa hiburan yang sering sitampilkan dan patut kita nikmati dalam berbagai kegiatan kebudayaan yg diadakan didesa ini. Seperti akustik, tari mantang karet, hadroh dan lain lain
Penari mantang karet desa suak gual |
Sebagai traveller ataupun wisatawan, selain menjelajahi keindahan alam tentunya kita juga harus mengetahui adat dan tradisi suatu daerah.
Sebagaimana kebanyakan didaerah lain, maka di desa suak gual ini juga memiliki tradisi unik dalam prosesi upacara pernikahan.
Menurut jerri, prosesi pernikahan dimulai ketika mempelai laki-laki menunggu dijemput oleh mempelai wanita. Ketika proses penjemputan berlangsung, mempelai laki-laki menyerahkan tipa. Tipa merupakan sebuah kotak berisikan uang yang disimpan di balik rangkaian bunga sebagai ungkapan rasa senang memiliki seorang istri.
Setelah proses penjemputan selesai, rombongan mempelai wanita dan laki-laki berjalan menuju kediaman mempelai wanita. Selama perjalanan menuju rumah mempelai wanita, rombongan mempelai laki-laki akan diiringi musik yang berasal dari alat musik hadera.
Ketika tiba di rumah mempelai wanita, mempelai laki-laki tidak bisa langsung masuk untuk menemui pasangannya. Perwakilan mempelai laki-laki harus beradu pantun terlebih dahulu dengan perwakilan dari mempelai wanita. Tradisi beradu pantun ini biasa disebut berebut lawang.
Dalam berebut lawang, perwakilan mempelai laki-laki harus bisa menembus tiga pos sebelum diperbolehkan masuk menemui mempelai wanita. Ketika melakukan berebut lawang, perwakilan mempelai laki-laki memberikan uang kepada perwakilan wanita sebagai ‘uang perayu’ agar diperkenankan masuk.
Setelah berebut lawang memasuki pos terakhir, yakni tepat di depan kamar mempelai wanita, barulah akad nikah dilaksanakan. Sebelum akad nikah, perwakilan orangtua mempelai wanita membuka kotak tipa untuk melihat isi kotak tersebut. Setelah selesai membuka dan menerima pemberian mempelai laki-laki, barulah penghulu memulai prosesi ijab kabul". jelasnya menambahkan.
Pakaian Pengantin Perempuan
Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah yang dilengkapi dengan teratai atau penutup dada serta menggunakan kain cual yaitu kain tenun asli Bangka yang berasal dari Mentok, dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan asesoris :
- Kembang cempaka
- Kembang goyang
- Daun bambu
- Kuntum cempaka
- Sepit udang
- Pagar tenggalung
- ari bulan
- Tutup sanggul atau kembang hong
- Kalung
- Anting panjang
- Gelang
- Pending untuk pinggang
Pakaian Pengantin Laki-Laki
Sementara itu untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari :
- Jubah panjang sebatas betis
- Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan
- Celana
- Penutup kepala seperti sorban (sungkon)
- Pending
- elop / Sendal Arab
Tentang Kelompok sadar wisata pagal piling
Anggota pokdarwis memakai pakaian adat di sekretariat pokdarwis pagal piling |
Pemdes, pokdarwis dan tim ekspedisi nusantara jaya bangka belitung |
"Akan sampai pada sebuah karya besar, meskipun hasil dari langkah-langkah kecil.".