Desa Suka Mulia merupakan sebuah desa yang berada di kecamatan Dayun, Kabupaten Siak. Desa yang secara geografis bersebelahan dengan desa buana makmur dan pangkalan makmur memiliki penduduk mayoritas suku jawa. hal ini dikarenakan desa ini pada mulanya adalah desa transmigrasi program dari presiden kedua, Soeharto.
selain disebut dengan desa suka mulia, sesungguhnya daerah ini lebih dikenal dengan istilah SP 12 oleh masyarakat sekitar, penyebutan nama desa sangat jarang dilakukan oleh masyarakat, seperti halnya semua desa buana makmur (SP 11), Desa Pangkalan Makmur ( AFD 11 ), Desa Teluk Merbau ( AFD 8 ), Desa Sialang Sakti ( AFD 6 ), Desa Sawit Permai (AFD 4) Desa Berumbung Baru ( AFD 9), Desa Banjar Seminai (AFD 10), Desa Lubuk Tilan ( AFD 12 ), Desa Merangkai ( AFD 7 ), Desa Keranji Guguh ( AFD 3 ).
namun, di Pemerintahan sendiri Nama Desa diseluruh Wilayah Kabupaten Siak ini telah berubah menjadi "Kampung" hal ini sesuai peraturan daerah yang telah disahkan oleh DPRD Siak.
Kembali Ke Kampung Suka Mulia (SP 12) ,
kampung Suka Mulia memiliki beberapa fasilitas Umum, seperti 1 SD, 2 Masjid, 1 SMP, 1 Sekolah MDA, 1 kantor desa, 1 koperasi, 1 Lapangan Bola, 1 lapangan bola volley dan 1 sekolah TK.
Kondisi Jalan Di Kampung Suka Mulia telah mengalami perbaikan yaitu aspal dan cor. namun akses menuju desa masih dalam kondisi jalan tanah ( dalam tahap pengaspalan). untuk menuju kampung desa suka mulia kita bisa melewati 2 jalur. jalur pertama yaitu melalui Pasar KM 55 - kampung buana makmur ( sp 11) - kampung suka mulia. jalur kedua melalui KM 64 - Kampung Pangkalan Makmur - kampung suka mulia. jarak tempuh dari jalan lintas lebih kurang 30-45 menit.
Hampir Seluruh masyarakat di kampung desa suka mulia berprofesi sebagai petani sawit.
tingkat pendidikan di masyarakat sudah mulai mengalami peningkatan, banyak pemuda yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi seperti ( UGM, UR, UIR, UIN, U.Trisakti, unilak dll) namun di era kemajuan pola pikir tersebut, nyatanya banyak dari alumni tidak mampu berkontribusi kepada daerah atau bekerja di luar kota bahkan provinsi.
sepertinya provinsi bangka belitung patut diajukan sebagai teladan dan contoh. karena mulai dari pihak pemda, sampai pemerintah desa, mereka menarik seluruh sumberdaya manusia yang menyebar ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk kembali ke desa, mengabdi dan membuat perubahan di desa. sehingga bangka belitung yang terdiri dari pulau-pulau lebih maju. padahal secara geografis daerah pulau-pulau sulit untuk diakses. namun itulah upaya pemerintah desa untuk memikirkan kemajuan, bukan semata-mata bermain politik.
sementara itu harus di akui bahwa sinyal komunikasi di daerah yang terdiri dari 2 dusun ini masih sangat kurang. jaringan yang biasanya tersedia adalah telkomsel. dan sampai detik ini belum ada tower pemancar yang tegak berdiri di desa ini.
