Kehidupan ini ternyata ibarat seperti sebuah pohon besar berdaun rimbun. ada sebentuk batang yang kokoh bercabang-cabang menjadi dahan, lalu berbagi membentuk ranting-ranting, dan di ujungnya lebat berselimut pucuk-pucuk berwarna hijau, kuning, dan cokelat dedaunan. Kerimbunan pohon yang tak samarmewakili kerumitan dalam kehidupan, jika dicermati dan dirunut sesungguhnnya hanya sekumpulan dualitas yang saling bersinergi dan mengakar pada sang sumber. satu rekah menjadi dua rekah. kemudian menjadi empat rekah dan terus menerus berganda seiring waktu.
sebagian besar kita lekat terjebak dan menikmati kegelapan rimbun dedaunan yang seolah memayungi kita dari panas matahari. padahal dibalik panas yang kadang sengaja kita hindari itu terdapat sebuah kehangatan dan "pencerahan" yang sangat perlu dan memungkinkan kita melihat dengan terang segala sisi kehidupan apa adanya, tanpa sebuah bayang-bayang. Keterjebakan dalam bayangan inilah yang kerap mengukung kita dalam keterbatasan persepsi . Alhasil, setiap permasalahan kecil dalam perjalanan hidup dapat berwajah sebagai sebentuk persoalan yang maha besar karena wujud awalnya yang keciltelah ditutupi oleh bayangan rimbun pohon kehidupan itu.
bila dedaunan perlahan dirabas, kita akan berjumpa dengan ranting, dahan lalu cabang dan batang. Di kebanyakan pohon, sebuah batang utama yang mengakar ke bumi cenderung hanya bertumbuh dua cabang. Di cerminkan pada kehidupan, sekali lagi jika dicermati segala yang ada hanyalah jejaring dualitas dan persimpangan pemahaman yang terus menerus akan membelah. manakala membiarkan pikiran dan persepsi bertumbuh cabang-cabang seperti itu, maka dualitas utama kehidupan bergerak semakin jauh dan samar, menyulitkan kita untuk bertemu dengan akar setiap persoalan. Kondisi semacam ini menjadikan terlalu banyak persoalan kecil di kemudian hari bergulung-gulung menjadi jalinan benang kusut yang tak jelas dimana titik pangkal dan ujungnya.
percabangan-percabangan konsep ide dan persepsi inilah yang yang kian hari kian menerus bertambah serta menumbuhkan benih kecil persoalan alami antara yang benar dan salah. suasana rimbun dan gelap ini lah yang sebenarnya menjadi musuh dan bukannya meneduhkan namun melainkan menggerahkan.
percabangan-percabangan konsep ide dan persepsi inilah yang yang kian hari kian menerus bertambah serta menumbuhkan benih kecil persoalan alami antara yang benar dan salah. suasana rimbun dan gelap ini lah yang sebenarnya menjadi musuh dan bukannya meneduhkan namun melainkan menggerahkan.