Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, meninggalkan dunia untuk surga,.. InsyaAllah

maritime tourism, Historical heritage and cultural resource in Suak Gual, Indonesia (wisata bahari, sejarah dan budaya di pulau mendanau bangka belitung )

Pesona mercusuar tanjung lancor dari laut Pesona pariwisata dan khasanah alam budaya memiliki prospek yang cukup potensial untuk me...

Pulau Enggano ( surga bahari yang tersembunyi )

Assalamualaikum.
Alhamdulillah setelah menutup akhir tahun 2015 di pulau sabang dan pulau weh yang merupakan daerah terluar Indonesia, di penghujung akhir tahun 2016 ini saya diberi kesempatan untuk meninggalkan jejak kehidupan di salah satu pulau terluar Indonesia, yaitu Pulau Enggano.
Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ), Merupakan Sebuah program dari Kementrian Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia. syukur Alhamdulillah saya bisa bergabung dengan para volunteer ENJ keberangkatan Bengkulu.

Pelepasan Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2016 di Markas TNI AL Bengkulu

Pelepasan Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2016 di Markas pangkalan  TNI AL Bengkulu

Pulau Enggano,
konon kabarnya, dan cerita yang senantiasa dikisahkan oleh mereka para pelancong yang pernah singgah di pulau Enggano. pulau ini merupakan sebuah pulau yang ingin dihindari, kenapa demikian, ? letak geografis terpencil, minim fasilitas dan yang terakhir adalah bayangan masyarakat primitif serta bumbu-bumbu cerita mistis di pulau tersebut.

Segala kabar negatif tentang pulau enggano seakan tidak menjadi sebuah persoalan, karena kaki sudah dahulu berpijak daripada kabar yang menyibak gendang telinga. ketidaktahuan telah mengalahkan segala bentuk cerita seram nan mistis yang belum tentu juga berdasar.

cuaca ekstrim telah beberapa kali  mencoba menghalangi keberangkatan tim ENJ bengkulu, namun pada akhirnya pada tanggal 18 oktober 2016 sebuah kapal ferry model ro-ro dengan kapasitas 700 Gross Tonage mengangkat jangkar untuk berlayar menuju pulau enggano. jarak tempuh yang sedemikian jauh berbaur dengan suasana dek kapal yang bertebaran penumpang menjadi teman selama 14 jam perjalanan.
penumpang yang berada di atas kapal tersebut rata-rata merupakan penduduk pulau enggano, tidak seperti kabar burung yang berterbangan dipikiran saya, bayangan akan manusia primitif hidup di zaman batu dengan segala keterbelakangan mulai terpatahkan. mereka semua sama seperti dengan masyarakat pada umumnya, menggunakan pakaian dan bisa berbahasa indonesia dengan lancar.
di atas kapal, keberangkatan menuju pulau enggano



letak geografis yang sulit dijangkau membuat pulau ini tidak banyak dikenal khalayak umum, selain itu membuat pulau ini menyimpan sejuta potensi. baik itu potensi dalam sektor pariwisata, budaya maupun yang lainnya. kecamatan Enggano memiliki 6 desa ( desa kahyapu, desa malakoni, desa kaana, desa apoho, desa meok, dan desa banjarsari ). keenam desa ini tersusun dan tersebar di sepanjang bibir pulau enggano yang menghadap pulau sumatera.

penduduk di pulau enggano mayoritas di isi oleh penduduk asli dan juga sebagian kecil pendatang.penduduk asli yang berasal dari enggano memiliki 5 suku, yaitu suku kauno, suku kaitora, suku kaarubi, suku kaharuba dan suku kahaoa. sedangkan penduduk baru ( pendatang ) dimasukan dalam suku tersendiri yaitu suku kamay. seperti halnya di kerajaan, setiap suku dipimpin oleh seorang pemimpin (kepala suku) dengan masa kepemimpinan seunur hidup. begitu juga dengan wilayah kekuasaan atau tanah adat, kelima suuku tersebut telah menyepakati wilayah kekuasaan, suku kahaoa ( desa apoho) suku kauno ( desa meok) suku kaitora ( desa meok tengah) suku kaharuba ( desa kaana) dan suku kaarubi ( desa malakoni). pembagian tersebut tidaklah tertulis, namun ditaati oleh seluruh suku. namun, seiring berjalannya waktu. wilayah kekuasaan semakin kabur akibat adanya perkawinan antar suku dan perpindahan keluarga.


Perihei

ada sebuah hal yang patut diingat oleh seluruh pendatang yang akan menginjakan kaki di pulau enggano.
mereka menyebutnya "perhei". asal muasal perihei bermuara pada awal mula mendiami pulau enggano. dahulu kala nenek moyangnya ( suku kahaoa ) mengangkat sumpah dan disaksikan oleh suku-suku lainnya.
ketika itu pulau enggano sedang ditimpa paceklik yang amat panjang, sehingga warga kehabisan bahan pangan. seisi pulau harus mampu menghemat stok makanan kalau tidak ingin mati kelaparan. dimasa sulit itulah muncul gagasan yang disepakati bersama bahwa barang siapa  yang menyimpan makanan  harus dibagi dengan yang lain. apabila sedang makan maka diusahakan tidak didepan orang lain (didepan umum/sembunyi-sembunyi) maka ketika itulah nenek moyang suku kahaoa mengangkat sumpah " bagi siapa saja yang makan dan ada yang melihat, dan orang tersebut tidak menawarkan maka makanan tersebut maka orang tersebut akan terkena kutukan".

yang perlu dih=garis bawahi adalah perihei ini bukan lah santet, guna-guna atau teluh. perihei tidak bersifat dikendalikan atau bahkan di kirim oleh orang lain. perihei adalah kekuatan magis tersembunyi dibawah alam sadar bahkan tidak disadari leh orang yang bersangkutan. adapun efek perihei bisa mengakibatkan sakit perut bahkan kematian.
satu hal yang bisa kita petik dari sumpah atau kutukan tersebut, bahwasanya kita sebagai manusia sudah sepantasnya saling berbagi dan saling aktif dalam berkomunikasi dengan sesama sebagai wujud makhluk sosial.


































Peserta Ekspedisi Nusantara Jaya 2016
Depan : Rudi Hartono dan Adam tirta kusuma
baris kedua : Adi Yuspan jaya, Fahmi muhammad ghafariansyah, yon komawan, novan dewa saputra, rahmad sanjaya, argadian yoga praditya, andi indah, ilza surya, ridho wira gama, bayu fajri, andes pratama .
baris ketiga : putri melly, desti budiono, emi luvianasari, lesy aria agestri mira bumi, rafika indi lestari, annisa tifani maulidyani, mutia valentisa putri.





source : mengenal pulau enggano

No comments:

Post a Comment

Advertisement

Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, mati masuk surga,.. InsyaAllah

Popular