Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, meninggalkan dunia untuk surga,.. InsyaAllah

maritime tourism, Historical heritage and cultural resource in Suak Gual, Indonesia (wisata bahari, sejarah dan budaya di pulau mendanau bangka belitung )

Pesona mercusuar tanjung lancor dari laut Pesona pariwisata dan khasanah alam budaya memiliki prospek yang cukup potensial untuk me...

Dalam fatamorganaku





            Nafas ini terasa amat sangat berat ketika aku mulai melihat redup lampu yang menyinari seluruh isi kamarku. Apa yang terjadi ? apa yang telah aku alami ? beberapa pertanyaan muncul dibenak ku searah dengan kesadaranku yang mulai menggerogoti alam lain yang telah menenggelamkan dunia nyata ini. Kembali aku mencoba mengingat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mencoba menyelubungi pikiranku.

            Aku telah dipertemukan dengannya, setelah sekian lama kami tidak saling bercanda ria, menghabiskan waktu hanya untuk membicarakan suatu hal sampai banyak hal, atau bahkan hanya sekedar bertatap muka.pertemuan ini benar-benar sebuah pertemuan yang tidak terduga dan terencanakan sebelumnya.
            Dengan sedikit khawatir aku mulai melirik arloji yang tertempel menghiasi pergelangan tangan kiriku. Kali ini aku harus merubah gerakan kakiku menjadi sedikit berlari kecil. “Aku telah terlambat beberapa menit”. Benar saja, ketika langkah kaki ini memasuki sebuah ruangan, semua mata memandang kearah ku, aku mencoba tenang dan mengatur pernafasan yang mulai sedikit kurang lancar, aku mempersilahkan pembawa acara untuk kembali melanjutkan kata-katanya dalam acara seminar ini, aku masih bisa sedikit bernafas lega dan mulai mempersiapkan diri karena acara masih belum sampai kepada acara inti, yaitu pemberian materi.
            Aku melangkahkan kaki ini kehadapan seluruh peserta, kali ini aku bertindak sebagai seorang pemberi materi kepada seluruh peserta dalam seminar. Semua berjalan seperti biasanya hingga selesai, tiba-tiba jantung ku terasa sangat cepat berdetak ketika kedua mata ini menuju ke sosok wanita yang sedang duduk pada saf kedua dari belakang, sebuah tanda dikening, dan beberapa tanda lain yang menghiasi wajahnya. Aku sedikit terpaku, tidak tahu apa yang harus ku lakukan, antara sebuah kepastian dan ketidak yakinan. Dia berbeda, dia telah berubah, dia acuh atau memang tak mengenalku lagi, dia tidak seperti yang aku kenal, yang lebih membuatku kesal adalah hijab yang dulu menghiasi tubuhnya, kini telah tiada. Bergantikan dengan untaian mahkota yang bergantikan warna. Aku ingin marah dan mempertanyakan langsung kepadanya, namun aku hanya bisa meneteskan air mata dan pergi meninggalkannya dengan sejuta pertnyaan dan statement.
“Aku tidak ingin melanjutkannya”. Teriak hati ini.
Bersusah payah hati dan pikiran ini menyadarkanku dalam kesendirian dan perenungan yang tak aku inginkan terhadap pertemuan tersebut.
“Kriiiing,,,kriiing..”. alarm telah menyelamatkan ku dari dunia mimpi, namun air mata ini masih tetap mengalir di pipi. Ini merupakan mimpi kedua yang ku dapatkan dalam sepekan akan hadirnya dirimu dalam dunia fatamorgana.

No comments:

Post a Comment

Advertisement

Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, mati masuk surga,.. InsyaAllah

Popular