Mempertegas Urgensi Ukhuwah Islamiyah
Ditengah kondisi zaman seperti ini, kesolidan umat
islam semakin diuji, bagaimana tidak, hampir seluruh Negara atau daerah yang
mayoritas masyarakatnya beragama islam selalu dilanda pertikaian , peperangan,
konflik maupun penindasan. Sebut saja Iraq, palestina, yaman, suriah dan Libya
menjadi kawasan penuh bahaya. Sebaliknya, disisi yang lain, bangsa-bangsa yang
berada di bawah koalisi Israel semakin solid dan kuat. Bukankah seharusnya umat
islam yang berhak atas pencapaian
tersebut ? bukankah konsep islam tentang persatuan dan kesatuan atau pun ukhuwah islamiyah sangat
lengkap ?
Menurut sayyid qutub dalam kitab “ fii dialil
Qur’an” dalam QS Hud 46 merupakan bukti bahwa huungan keimanan lebih
keimanan lebih kuat hubungan atau ikatan darah. Ikatan persaudaraan hanya
terbatas pada ikatanan nasabbiyah, tanah
kelahiran, bahasa, jenis kulit merupakan pemahaman yang mundur kebelakang.
Ukhuwah islamiya menurut isma’il Ali Muhammad dalam
bukunya “al ukhuwah al islamiyah Faridhoh
Syari’iyyah wa Dauroh ‘Asyriyah” merupakan sebuah ikatan syari rabbani yang menyatukan seluruh kaum
mulsimin di seluruh penjuru dunia.
Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan tersebut
karena memang begitu banyak sekali fator yang menyebabkan dan meliputi masalah
tersebut. Bukan hanya nun jauh disana di Timur Tengah, melihat kenyataan umat
islam di sekitar kita seperti Rohingya misalnya atau dinegara kita sendiri
Indonesia ? sudahkah kita jemu untuk membantunya ? sudahkah kita lupa arti
ukhuwah islamiyah ? atau berputus asakah kita melihat fenomena yang ada ?
Untuk itu perlu kiranya kita merenungi dan saling
memotivasi akan pentingnya peran ukhuwah islamiya, peran kita sebagai seorang
muslim dalam menjalani jalan terjal kehidupan.
Zaman ini begitu banyak cobaan yang akan menguji
keimanan dan keislaman. Pola hidup yang
individualis, sekat-sekat fanatisme kebangsaan, keturunan/ras, dan hedonism
menjadi hiasan utama kehidupan yang kita
juluki sebagai “ kehidupan modern” ini.
Mirisnya, perpecahan malah justru hadir dari kalangan umat islam sendiri,
fanatisme madzhab , aliran maupun perbedaan ormas keislaman juga partai lambat
laun membuat ukhuwah islamiya mulai tereduksi.
Sudahkah umat islam merasa bahwa saat itu merupakan
puncak daripada kelengahan mereka dalam memperhatikan ukhuwah islamiyah ?
atauakah perlu menunggu bencana lainnya terjadi
dan membuat sadar umat islam akan pentingnya ukhuwah islamiyah? Sudahkah
umat islam meninggalkan kepentingan idividu, kelompoknya untuk menegakkan
kembali ukhuwah islamiyah ?
Semoga umat islam di Indonesia termasuk golongan
yang konsisten dalam menguatkan nilai-nilai ukhuwah islamiyah. Puncak kejayaan
takan terwujud tanpa didahului oleh
kekuatan ukhuwah . segala sesuatu yang dapat menyempurnakan sebuah kewajiban
adalah kewajiban pula
No comments:
Post a Comment