Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, meninggalkan dunia untuk surga,.. InsyaAllah

maritime tourism, Historical heritage and cultural resource in Suak Gual, Indonesia (wisata bahari, sejarah dan budaya di pulau mendanau bangka belitung )

Pesona mercusuar tanjung lancor dari laut Pesona pariwisata dan khasanah alam budaya memiliki prospek yang cukup potensial untuk me...

Cita-cita, Ambisi atau ajang balas dendam ?

Ketika logika ini mulai menyadarkanku dari halusinasi sebuah competisi perjuangan. ternyata ajang competisi telah membuat pemikiran ini terasa jauh dari kesadaran. hampir seluruh hidup ini dimulai dan berakhir dengan sebuah kompetisi. memang, pada dasarnya competisi itu telah dimulai ketika aku harus berjuang dengan jutaan sel sperma untuk memasuki dunia rahim. hingga pada saat ini dan setelah saat ini, competisi itupun memang tak akan pernah hilang dari muka bumi.

jikalau menelisik lebih dalam mengenai sebuah kompetisi , apa yang sebenarnya menjadi latar belakang adanya kompetisi ini ?. aku mulai merasa ini bukan sebuah kompetisi yang hanya sekedar untuk meraih cita-cita . dan bukan pula sebuah kompetisi yang hanya diperuntukan memperoleh tujuan hidup.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi ? analogi ku mulai berjalan ketika aku merasa ada hal yang berbeda dan terasa aneh didalam dunia perkuliahanku ini. segala aktivitas serta kegiatan yang terlaksanakan semata-mata hanya ingin menunjukan kepada mereka bahwa aku lebih baik dari mereka. tidak lebih buruk dari mereka yang hanya bisa berkata.

lalu siapa mereka ?

Demi menjadi warga negara Indonesia yang mentaati kode etik penulisan, maka tidak lah bisa menyebutkan satu demi satu siapa mereka. Namun  kata-kata yang terucap itu akan selalu terngiang didalam telinga, terbayang dipikiran,mengendap dihati dan seakan terasa mengikis dari tiap kulit yang membungkus jiwa ini.

apa kata mereka ?

ketika masa dimana rasa dilema yang dihadapi hampir punah dalam pikiran,ternyata itu hanya sebuah harapan belaka. hal ini dikarenakan timbul sederet masalah yang pemicunya adalah sebuah kata dan kalimat yang terangkai dan dengan seenaknya terucap tanpa memikirkan hati ini.
kata-kata itu seperti sebuah cambukan yang nyata dan terus menjadi momok hati ini.

tujuan hidup ini seakan hilang tergantikan oleh rasa keinginan untuk terus berkompetisi. kompetisi yang boleh dikatakan akibat ambisi atau bahkan ajang balas dendam terhadap perkataan mereka.
entahlah...
harus menyesali atau malah mensyukuri .
apapun itu, haruslah tetap mengambil sisi positif meskipun tidak bisa menyisihkan sisi negatifnya.

Argadian Yoga Praditya

No comments:

Post a Comment

Advertisement

Hijrah Hati menuju taqwa, menelusuri jejak sang idola, kecil dibina, remaja terjaga, muda bersahaja, keluarga bahagia, tua sejahtera, mati masuk surga,.. InsyaAllah

Popular